LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
Apa yang dimaksud dengan Learning Management System (LMS)?
Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
membuat materi pembelajaran online
berbasiskan web dan
mengelola kegiatan pembelajaran serta
hasil-hasilnya. LMS juga memiliki fitur - fitur yang dapat memenuhi semua
kebutuhan dari pengguna dalam hal
pembelajaran. (Hanum, 2013)
Sistem Manajemen
Pembelaran (SMP) atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk
meningkatkan strandar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan
efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini
semakin terbuka peluangnya karena adanya peningkatan jumlah siswa yang menjadi
pengguna android yang teritegrasi pada akses internet.(Anonim 2014)
Moodle adalah paket software
yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website.
Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source (terbuka
source programnya). Sistem e-learning berbasis open
source (Moodle) yang digunakan untuk model pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman
pembelajar terhadap materi
pembelajaran. Istilah Moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek. Dalam penyediaannya Moodle memberikan paket software yang lengkap.
pembelajaran. Istilah Moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek. Dalam penyediaannya Moodle memberikan paket software yang lengkap.
Moodle juga terdapat adanya konten. Konten merupakan obyek
pembelajaran yang menjadi salah satu parameter keberhasilan e-learning melalui
jenis, isi dan bobot konten. Sistem e-learning harus dapat:
1.
Menyediakan konten yang
bersifat teacher-centered yaitu konten instruksional yang bersifat
prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
2.
Menyediakan konten yang
bersifat learner-centered yaitu konten yang menyajikan hasil (outcomes)
dari instruksional yang terfokus pada pengembangan kreatifitas dan
memaksimalkan kemandirian;
3.
Menyediakan contoh kerja (work
example) pada material konten untuk mempermudah pemahaman dan memberikan
kesempatan untuk berlatih;
4.
Menambahkan konten berupa games
edukatif sebagai media berlatih alat bantu
pembuatan pertanyaan.
pembuatan pertanyaan.
Beberapa prinsip membuat situs pembelajaran atau website
e-learning antara lain:
1.
Merumuskan tujuan
pembelajaran;
2.
Mengenalkan materi
pembelajaran;
3. Memberikan bantuan dan
kemudahan bagi pembelajar untuk mempelajari materi pembelajaran;
4. Memberikan bantuan dan
kemudahan bagi pembelajar untuk mengerjakan tugas-tugas dengan perintah dan
arahan yang jelas;
5. Materi pembelajaran yang
disampaikan sesuai standar yang berlaku secara umum, serta sesuai dengan
tingkat perkembangan pembelajar;
6. Materi pembelajaran
disampaikan dengan sistematis dan mampu memberikan motivasi belajar, serta pada
bagian akhir setiap materi pembelajaran dibuat rangkumannya;
7. Materi pembelajaran
disampaikan sesuai dengan kenyataan, sehingga mudah dipahami, diserap, dan
dipraktekkan langsung oleh pembelajar;
8. Metode penjelasannya
efektif, jelas, dan mudah dipahami oleh pembelajar dengan disertai ilustrasi,
contoh dan demonstrasi;
9.
Sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran, maka dapat dilakukan evaluasi dan meminta
umpan balik (feedback) dari pembelajar. (Hanum,
2013)
Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada siswa dengan
waktu yang lebih longgar dan dapat lebih banyak, meningkatkan interaksi siswa
dengan guru tanpa batas waktu, dan dapat dilakukan dari mana pun serta kapan
pun sepanjang siswa dapat terintegrasi pada akses internet. SMP membuka peluang
belajar yang lebih fleksibel dan lebih interaktif.
Fitur-fitur
interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem untuk :
1. Mengelola
materi pembelajaran
2. Meningkatkan
jumlah aktivitas belajar peserta didik
3. Meningkatkan
aktivitas diskusi
4. Pengumpulan
tugas secara online
5. Menampilkan
produk belajar siswa secara online
6.
Mengkompetisikan siswa dalam sinergi kelompok
7. Penyusunan
bank soal
8. Pelaksanaan
tes secara online
9. Tes secara
online
10.
Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes.
Hal penting yang perlu persiapkan dalam menerapkan LMS adalah tersedia
perangkat komputer yang dapat mengakses. Lebih dari itu, sekolah perlu
meningkatkan keterampilan guru;
1. menggunakan internet
2. menyajikan informasi atau materi
sistem manajemen pembelajaran
3. menyusun materi pelajaran dan soal
sebagai informasi yang akan disajikan
Referensi
Anonim ( Sistem Manajemen Pembelajaran Madrasah
Aliyah negeri lumajang.. http://manlumajang.sch.id/?p=3713
Hanum, N.S (2013) Keefektifan
e-learning sebagai media
pembelajaran (studi evaluasi model pembelajaran e-learning smk telkom sandhy putra purwokerto). Program Studi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan PPs UNY. Jurnal Pendidikan
Vokasi, Vol 3, Nomor 1,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar