Selasa, 01 Mei 2018

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM


LEARNING MANAGEMENT SYSTEM

Apa yang dimaksud dengan Learning Management System (LMS)?
Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi pembelajaran online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS juga memiliki fitur - fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. (Hanum, 2013)
Sistem Manajemen Pembelaran (SMP)  atau Learning Management System (LMS) bermanfaat untuk meningkatkan strandar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan  efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Peningkatan penggunaan sistem ini semakin terbuka peluangnya karena adanya peningkatan jumlah siswa yang menjadi pengguna android yang teritegrasi pada akses internet.(Anonim 2014)
Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source (terbuka source programnya). Sistem e-learning berbasis open source (Moodle) yang digunakan untuk model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi
pembelajaran. Istilah Moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek. Dalam penyediaannya Moodle memberikan paket software yang lengkap.
Moodle juga terdapat adanya konten. Konten merupakan obyek pembelajaran yang menjadi salah satu parameter keberhasilan e-learning melalui jenis, isi dan bobot konten. Sistem e-learning harus dapat: 

1.      Menyediakan konten yang bersifat teacher-centered yaitu konten instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
2.      Menyediakan konten yang bersifat learner-centered yaitu konten yang menyajikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
3.      Menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih;
4.      Menambahkan konten berupa games edukatif sebagai media berlatih alat bantu
pembuatan pertanyaan.


Beberapa prinsip membuat situs pembelajaran atau website e-learning antara lain:
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran;
2.      Mengenalkan materi pembelajaran;
3. Memberikan bantuan dan kemudahan bagi pembelajar untuk mempelajari materi pembelajaran;
4.  Memberikan bantuan dan kemudahan bagi pembelajar untuk mengerjakan tugas-tugas dengan perintah dan arahan yang jelas;
5.   Materi pembelajaran yang disampaikan sesuai standar yang berlaku secara umum, serta sesuai dengan tingkat perkembangan pembelajar;
6.  Materi pembelajaran disampaikan dengan sistematis dan mampu memberikan motivasi belajar, serta pada bagian akhir setiap materi pembelajaran dibuat rangkumannya;
7.  Materi pembelajaran disampaikan sesuai dengan kenyataan, sehingga mudah dipahami, diserap, dan dipraktekkan langsung oleh pembelajar;
8.     Metode penjelasannya efektif, jelas, dan mudah dipahami oleh pembelajar dengan disertai ilustrasi, contoh dan demonstrasi;
9.      Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran, maka dapat dilakukan evaluasi dan meminta umpan balik (feedback) dari pembelajar. (Hanum, 2013)

Kelebihan sistem ini adalah membuka peluang belajar kepada siswa dengan waktu yang lebih longgar dan dapat lebih banyak, meningkatkan interaksi siswa dengan guru tanpa batas waktu, dan dapat dilakukan dari mana pun serta kapan pun sepanjang siswa dapat terintegrasi pada akses internet. SMP membuka peluang belajar yang lebih fleksibel  dan lebih interaktif.
Fitur-fitur interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem untuk :
1. Mengelola materi pembelajaran
2. Meningkatkan jumlah aktivitas belajar peserta didik
3. Meningkatkan aktivitas diskusi
4. Pengumpulan tugas secara online
5. Menampilkan produk belajar siswa secara online
6. Mengkompetisikan siswa dalam sinergi kelompok
7. Penyusunan bank soal
8. Pelaksanaan tes secara online
9. Tes secara online
10. Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes.
 


Hal penting yang perlu persiapkan dalam menerapkan LMS adalah tersedia perangkat     komputer yang dapat mengakses. Lebih dari itu, sekolah perlu meningkatkan keterampilan guru;
1. menggunakan internet
2. menyajikan informasi atau materi sistem manajemen pembelajaran
3. menyusun materi pelajaran dan soal sebagai informasi yang akan disajikan

Referensi
Anonim (2014) Sistem Manajemen Pembelajaran Madrasah Aliyah negeri lumajang.. http://manlumajang.sch.id/?p=3713
Hanum, N.S (2013) Keefektifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi model pembelajaran e-learning smk telkom sandhy putra purwokerto).  Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs UNY. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar